Bisnis Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang dikenal sebagai seorang pengusaha muda yang sukses dalam dunia bisnis kuliner.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah mengembangkan sejumlah bisnis kuliner yang beragam, namun tidak semuanya berhasil mencapai kesuksesan.

Bisnis Kaesang Pangarep

Artikel ini akan membahas berbagai bisnis yang dimiliki oleh Kaesang Pangarep, termasuk yang tetap berkembang dan yang mengalami tantangan.

1. Sang Pisang

Sang Pisang adalah salah satu bisnis terbesar yang dimiliki Kaesang. Didirikan pada tahun 2017 bersama Ansari Kadir, bisnis ini telah tumbuh dan memiliki lebih dari 73 outlet tersebar di 25 kota. Produk-produk Sang Pisang mencakup pisang nugget, pisang pop, bomboloni, pisang goreng dengan berbagai saos pilihan, pisang goreng madu, pastel pisang, dan kue pisang. Saat ini, Sang Pisang telah menjadi salah satu pilihan kuliner yang populer.

2. Ternakopi

Ternakopi adalah bisnis yang Kaesang kembangkan bersama kakaknya. Meskipun sebelumnya memiliki sekitar 40 toko yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, bisnis ini mengalami tantangan dan akhirnya tutup akibat kurangnya daya tarik di pasaran.

3. Mangkokku

Bersama Arnold Poernomo dan Gibran Rakabuming, Kaesang terlibat dalam bisnis restoran Mangkokku. Setelah Gibran terjun ke dunia politik, bisnis ini diserahkan kepada Kaesang. Saat ini, Mangkokku memiliki total 46 toko yang tersebar di Sumatra dan Jawa.

4. Chili Pari

Chili Pari awalnya adalah usaha katering milik Gibran, namun setelah Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo, usaha ini diberikan kepada Kaesang.

5. Markobar

Markobar, yang awalnya menjual berbagai varian martabak, sebelumnya adalah milik Gibran. Setelah Gibran memasuki dunia politik, bisnis ini juga diserahkan kepada Kaesang. Saat ini, Markobar berada di bawah naungan PT Harapan Bangsa Kita (GK Hebat), yang juga mengelola bisnis kuliner lainnya milik Kaesang, termasuk Sang Pisang.

6. Goola

Goola adalah bisnis yang menjual minuman tradisional Indonesia, seperti Es Doger dalam kemasan modern. Awalnya milik Gibran, bisnis ini kemudian diambil alih oleh Kaesang. Namun, saat ini, bisnis Goola terlihat tidak aktif dengan sedikit keberadaan online yang terbaru.

7. Sang Javas

Sang Javas adalah merek clothing line yang didesain dengan gambar kecebong. Bisnis ini awalnya menarik perhatian warganet, tetapi sekarang terlihat tidak berjalan aktif dengan sedikit kehadiran online yang terbaru.

8. Madhang

Madhang adalah aplikasi yang dirilis oleh Kaesang pada tahun 2017 untuk menghubungkan ibu-ibu yang mahir memasak dengan pembeli. Namun, usaha ini sudah tidak beroperasi dan telah menuai beberapa keluhan dari pengguna.

9. Siapmas

Siapmas adalah bisnis yang menghadirkan produk makanan dan minuman ringan, seperti keripik, di berbagai minimarket. Saat ini, bisnis ini terlihat tidak aktif dengan sedikit produk yang tersedia di minimarket.

10. Saham Rakyat

Saham Rakyat adalah komunitas saham yang didirikan oleh Kaesang dan Kevin Hendrawan pada tahun 2022. Komunitas ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang investasi saham.

11. Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP)

Melalui GK Hebat, Kaesang menguasai 8% saham PMMP, perusahaan yang bergerak di industri pengolahan makanan beku berbasis udang.

12. Ternak Ikan Lele

Bisnis ternak ikan lele yang didirikan oleh Kaesang pada tahun 2019 telah menjadi salah satu bisnis yang sukses dan menghasilkan pendapatan yang signifikan.

Kaesang Pangarep merupakan seorang pengusaha yang memiliki berbagai bisnis di bidang kuliner dan investasi.

Meskipun beberapa bisnisnya mengalami tantangan dan tidak berlanjut, ia terus menjajaki peluang baru dan berkontribusi dalam dunia bisnis di Indonesia.

Bisnis adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menjual produk atau jasa kepada konsumen. Namun, dalam menjalankan bisnis pastinya memiliki risiko dan tantangan yang harus dihadapi. Nah, apa saja risiko dan tantangan bisnis 2023? berikut penjelasaannya.

Bisnis menjadi sangat penting dalam kehidupan modern karena memberikan banyak manfaat ekonomi seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memberikan barang atau layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Risiko dan Tantangan Bisnis

Namun, bisnis juga memiliki risiko dan tantangan yang harus dihadapi. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai bisnis.

Memahami pasar

Penting bagi seorang pengusaha untuk memahami pasar di mana ia akan berbisnis. Hal ini mencakup pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan konsumen, persaingan, dan tren pasar. Dengan memahami pasar dengan baik, seorang pengusaha dapat mengembangkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, menghindari persaingan yang ketat, dan memanfaatkan tren pasar untuk meningkatkan keuntungan.

Memiliki rencana bisnis yang baik

Sebelum memulai bisnis, seorang pengusaha harus memiliki rencana bisnis yang baik. Rencana bisnis ini mencakup tujuan bisnis, strategi pemasaran, analisis keuangan, dan rencana operasional. Dengan memiliki rencana bisnis yang baik, seorang pengusaha dapat memperjelas tujuan bisnisnya, mengembangkan strategi yang efektif, dan meminimalkan risiko bisnis.

Baca juga: Fitur Baru Tiktok Ini Mudahkan Konsumen Belanja dan Bantu Merchant Jualan

Memiliki modal yang cukup

Untuk memulai bisnis, seorang pengusaha membutuhkan modal yang cukup. Modal ini dapat berupa uang pribadi, pinjaman bank, atau investasi dari investor. Penting bagi seorang pengusaha untuk menghitung dengan cermat jumlah modal yang dibutuhkan dan memastikan bahwa modal yang dimiliki cukup untuk menjalankan bisnis selama beberapa bulan ke depan.

Menjaga kualitas produk atau jasa

Kualitas produk atau jasa yang ditawarkan adalah kunci kesuksesan bisnis. Seorang pengusaha harus memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan berkualitas tinggi dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperkuat citra merek.

Mempertahankan hubungan baik dengan konsumen

Mempertahankan hubungan baik dengan konsumen sangat penting dalam bisnis. Seorang pengusaha harus melayani konsumen dengan baik, merespons keluhan mereka dengan cepat, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan memperluas jangkauan pasar.

Baca juga: Cara Mudah Daftar NPWP Online: Panduan Lengkap untuk Pemula

Mengembangkan kemampuan manajemen

Kemampuan manajemen yang baik sangat penting dalam menjalankan bisnis. Seorang pengusaha harus memahami manajemen keuangan, manajemen operasional, manajemen sumber daya manusia, dan manajemen risiko. Dengan mengembangkan kemampuan manajemen yang baik, seorang pengusaha dapat menjalankan bisnis dengan lebih efektif dan efisien.

Meskipun ada risiko dan tantangan, kegiatan bisnis memang bermanfaat. Dengan memahami pasar, memiliki rencana bisnis yang baik, modal yang cukup, menjaga kualitas produk atau jasa, mempertahankan hubungan baik dengan konsumen, dan mengembangkan kemampuan manajemen yang baik, seorang pengusaha dapat menjalankan bisnis dengan sukses dan menghasilkan keuntungan yang stabil.

Namun, bisnis juga memiliki risiko dan tantangan yang harus dihadapi. Beberapa risiko yang dapat terjadi adalah persaingan yang ketat, perubahan tren pasar, dan masalah keuangan.

Strategi mengatasi risiko dan tantangan bisnis

Untuk mengatasi risiko ini, seorang pengusaha harus memiliki rencana cadangan dan berusaha untuk memperbaharui strategi bisnis secara teratur.

Selain itu, pengusaha juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan inovasi. Dunia bisnis terus berkembang dan berubah, dan pengusaha harus dapat beradaptasi dengan cepat untuk mengikuti tren baru dan mengembangkan produk atau jasa yang lebih inovatif.

Di era digital saat ini, bisnis juga harus dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan pasar. Pengusaha harus memahami teknologi yang digunakan dalam bisnis mereka dan berusaha untuk mengembangkan strategi pemasaran digital yang efektif.

Dalam kesimpulan, bisnis adalah sebuah kegiatan yang penting dalam kehidupan modern karena memberikan banyak manfaat ekonomi. Namun, bisnis juga memiliki risiko dan tantangan yang harus dihadapi. Untuk menjalankan bisnis dengan sukses, seorang pengusaha harus memahami pasar, memiliki rencana bisnis yang baik, modal yang cukup, menjaga kualitas produk atau jasa, mempertahankan hubungan baik dengan konsumen, mengembangkan kemampuan manajemen yang baik, dan mampu beradaptasi dengan perubahan dan inovasi.

Prajogo Pangestu melalui sebuah perusahaan swasta energi, Green Era, telah membeli 33,33% saham Star Energy dari BCPG Thailand seharga US$ 440 juta atau sekitar Rp 6,29 triliun (kurs Rp 14.300/dolar AS).

Melansir dari Forbes, Kamis (10/3/2022), Prajogo membeli sisa 33,3% saham Star Energy ini melalui salah satu perusahaan swasta yang dimiliki, Green Era.

Diketahui bahwa sebelumnya Prajogo Pangestu telah memiliki 66,6% saham Star Energy melalui salah satu perusahaannya yang lain yakni Barito Pacific.

Oleh karenanya, melalui akuisisi 33,33% saham Star Energy tersebut, kini Prajogo mempunyai kepemilikan penuh atas Star Energy yang memiliki tiga proyek panas bumi di Indonesia. Sehingga perusahaan yang berbasis di Singapura itu membuat Grup Barito mengendalikan seluruh saham Star Energy.

Diketahui bahwa akuisisi ini merupakan yang pertama oleh Green Era, yang mengatakan akan meluncurkan portofolio aset terbarukan Asia Tenggara.

“Akuisisi ini merupakan tonggak utama Green Era mengelola rencana pertumbuhan dan investasi yang menarik,” kata Nancy Pangestu Managing Director Green Era dalam pernyataannya, seperti dikutip Forbes.

Sebagai informasi, tiga proyek panas bumi Star Energy yang dimaksud adalah PLTP Wayang Windu, PLTP Salak, dan PLTP Darajat di mana semuanya berada di Provinsi Jawa Barat.

Tentang Proyek PLTP Star Energy di Jawa Barat

PT Pertamina Gothermal Energy (PGE) menambah satu Wilayah Kerja (WK) Geothermal dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sehingga saat ini PGE mengoperasikan 15 WK. Dok Pertamina
Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Star Energy, yaitu PLTP Wayang Windu, PLTP Salak, dan PLTP Darajat semuanya berada di Provinsi Jawa Barat.

Pada tahun 2019, perusahaan tersebut mengatakan akan menginvestasikan dana sebesar USD 2,5 miliar untuk meningkatkan kapasitas panas bumi menjadi 1.200 Megawatt pada 2028.

Menurut Dewan Energi Nasional Indonesia pada bulan Februari, Indonesia memiliki potensi panas bumi hingga 23,7 Gigawatt atau 40 persen dari kapasitas dunia.

Namun, saat ini, Indonesia baru memanfaatkan 4,5 persen dari potensinya.

Penelitian yang diterbitkan oleh EY pada April 2021 menyebutkan ada hingga 800 proyek energi bersih yang sedang dalam proses di delapan negara Asia, di antaranya adalah Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

EY memperkirakan total biaya investasi untuk semua proyek tersebut sebesar USD 316 miliar.