Oktan Pada BBM – Bahan bakar minyak (BBM) memiliki oktan yang berbeda-beda, dan menjadi komponen penting dalam kehidupan kita sehari-hari, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor yang kita gunakan.

Ada berbagai jenis bahan bakar , dan salah satu faktor penting yang mempengaruhi performa mesin adalah oktan. Artikel ini akan menjelaskan tentang oktan dalam bahan bakar minyak dan perbandingan antara bensin, pertalite, dan pertamax.

Apa Itu Oktan Pada BBM?

Oktan Pada BBM adalah angka oktan, yang merupakan indeks keandalan bahan bakar untuk mencegah detonasinya dalam mesin kendaraan. Detonasi adalah kondisi ketika campuran bahan bakar dan udara dalam mesin terbakar secara tidak terkendali, menghasilkan bunyi ketukan atau ketapel. Oktan mengukur kemampuan bahan bakar untuk menghindari detonasi ini. Semakin tinggi angka oktan, semakin kecil kemungkinan terjadinya detonasi.

Bensin:

Bensin adalah bahan bakar yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Oktan bensin dapat bervariasi, tetapi biasanya memiliki oktan antara 87 hingga 93. Bensin dengan oktan yang lebih tinggi biasanya cocok untuk mesin berperforma tinggi, seperti mesin-mesin dengan kompresi tinggi. Meningkatkan oktan bensin dapat mengurangi risiko detonasi pada mesin yang beroperasi pada tingkat kompresi yang tinggi.

Pertalite:

Pertalite adalah produk bahan bakar minyak yang disediakan oleh beberapa negara, seperti Indonesia. Ini adalah alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Pertamax dan memiliki oktan sekitar 90-92. Pertalite biasanya cocok untuk mesin kendaraan standar atau berperforma sedang. Ini adalah pilihan yang baik jika Anda ingin menjaga kendaraan Anda tetap berjalan lancar tanpa harus membayar lebih untuk bahan bakar yang memiliki oktan lebih tinggi.

Pertamax:

Pertamax adalah jenis bahan bakar dengan oktan lebih tinggi, biasanya berkisar antara 92 hingga 95. Ini adalah pilihan yang cocok untuk mesin berperforma tinggi atau yang memiliki tingkat kompresi tinggi. Dengan oktan yang lebih tinggi, Pertamax dapat membantu mengurangi risiko detonasi dan memaksimalkan efisiensi mesin. Meskipun lebih mahal daripada Pertalite, banyak pengemudi dengan mesin berperforma tinggi memilih Pertamax untuk mendapatkan performa terbaik dari kendaraan mereka.

Baca juga: Cara Membuat SKCK Online: Simpel, Cepat, dan Mudah

Perbandingan Singkat Oktan Pada BBM:

  1. Bensin: Oktan berkisar antara 87 hingga 93. Cocok untuk mesin standar dan beberapa mesin berperforma sedang. Umum digunakan di seluruh dunia.
  2. Pertalite: Oktan berkisar antara 90-92. Lebih terjangkau daripada Pertamax dan cocok untuk mesin kendaraan standar atau berperforma sedang.
  3. Pertamax: Oktan berkisar antara 92 hingga 95. Cocok untuk mesin berperforma tinggi atau dengan tingkat kompresi tinggi. Lebih mahal daripada Pertalite.

Pilihan Oktan Pada BBM di bahan bakar Anda sebaiknya disesuaikan dengan jenis mesin kendaraan Anda dan kebutuhan Anda dalam hal performa dan anggaran. Yang terpenting adalah menjaga kendaraan Anda agar tetap berjalan dengan efisien dan aman sesuai dengan rekomendasi produsen serta spesifikasi mesin.

Membandingkan antara Pertalite dan Pertamax dari sisi efisiensi memang tidak mudah, apalagi setiap orang punya jawaban masing-masing. Tapi, ada beberapa hal yang harus anda ketahui terkait sebelum memilih antara Pertalite atau Pertamax untuk kendaraan.

Jika dibandingkan dari sisi harga jelas Pertalite memang lebih murah dibandingkan dengan Pertamax. Namun, ada perbandingan yang bisa dipertimbangkan selain dari sisi harga saja.

Berikut ini adalah perbandingan antara Pertalite dengan Pertamax!

Pretalite

  • Memiliki kandungan RON yang lebih rendah dari Pertamax, yakni 90
  • Pertalite menghasilkan polusi yang lebih banyak dibandingkan dengan Pertamax
  • Sulfur pada Pertalite sebesar 0,05% m/m
  • Dari sisi warna Pertalite memiliki warna hijau terang dan jernih

Pertamax

  • Memiliki kandungan RON yang lebih rendah dibandingkan Pertalite, yakni 92
  • Menghasilkan polusi yang paling sedikit dibandingkan dengan bahan bakar Pertalite
  • Dilengkapi dengan cairan ethanol yang mampu meningkatkan bilangan oktan
  • Dari sisi warna Pertamax memiliki warna biru kehijauan

harga bensin pertamax dan pertalite

Baca juga: Harga BBM Pertalite Tidak Naik, Bagaimana dengan Pertamax Series?

Selain perbedaan diatas ada juga kelebihan pada masing-masing antara Pertamax atau Pertalite

Pertalite

  • Proses pembakaran terbilang cukup sempurna
  • Harga yang terjangkau
  • Menghasilkan polusi yang lebih ringan dibandingkan dengan Premium

Pertamax

  • Kinerja mesin akan optimal karena kandungan RON 92
  • Proses pembakaran lebih sempurna
  • Menghasilkan paling sedikit polusi dibandingkan dengan bahan bakar lainnya yang dijual

Berikut 4 Perbedaan BBM Pertamax dan Pertalite:

Nilai Oktan
Perbedaan paling dasar dari Pertamax dengan Pertalite dan juga BBM jenis lainnya, tentu ada pada nilai oktan masing-masing. Di mana dalam kasus ini nilai oktan Pertamax atau yang juga sering disingkat RON (Research Octane Number) adalah 92. Lebih tinggi dari RON Pertalite yang hanya 90.

Angka-angka tersebut menunjukkan besar tekanan yang diberikan sebelum pembakaran bensin terjadi secara spontan di ruang mesin kendaraan. Semakin tinggi nilai oktan suatu BBM, maka akan lebih lama atau sulit untuk terbakar.

Dengan sifat tersebut, maka lazimnya kendaraan yang memiliki kompresi tinggi akan lebih cocok pula dengan BBM yang memiliki RON lebih tinggi.

Kompresi mesin
Berkaitan dengan tinggi oktan atau RON di atas, perbedaan selanjutnya dari Pertamax dan Pertalite juga pada peruntukannya terhadap mesin kendaraan. Sebab dari setiap BBM tersebut sudah ada batasan yang dibuat untuk kompresi mesin tertentu.

Pertamax misalnya, dibuat untuk kendaraan dengan mesin berkompresi diatas 10:1 sampai 10,9:1. Sementara Pertalite, ditujukan untuk mesin kendaraan dengan kompresi berkisar antara 9:1 hingga 10:1.

Untuk itu selain mempertimbangkan faktor harga, ada baiknya juga memperhatikan kecocokan mesin kendaraan masing-masing. Apakah sesuai dengan batasan dari masing-masing BBM tersebut.

Tingkat Polusi
Semua bahan bakar minyak yang ada saat ini pasti akan menghadirkan polusi ketika digunakan. Namun, kadarnya akan berbeda satu sama lain tergantung nilai oktan dan kandungan zat lain di dalamnya.

Dalam hal ini, Pertamax dan Pertalite sebenarnya berada dalam posisi yang hampir sama. Dibanding dengan BBM jenis lainnya, Pertamax dan Pertalite terhitung sebagai BBM yang menghasilkan tingkat polusi relatif sedang (lebih sedikit dari Premium, namun tak sebaik Pertamax Turbo).

Itu terjadi karena baik Pertamax maupun Pertalite sama-sama tidak mengandung timbal dan memiliki kandungan zat aditif seperti anti karat, demulsifier atau pembersih, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air di dalamnya. Meski secara nilai oktan keduanya berbeda tipis di angka 92, banding 90.

Dengan tingkat polusi yang relatif sama, bisa dikatakan dalam hal ini Pertalite berada di posisi unggul atas Pertamax. Sebab dengan tingkat polusi yang relatif sama, harganya jauh lebih murah.

Warna
Terakhir dan yang mungkin paling bisa terlihat buat orang awam, perbedaan Pertamax dan Pertalite ada pada warnanya. Di mana cairan BBM Pertamax berwarna biru dan Pertalite berwarna hijau.

Perbedaan warna tersebut terjadi karena adanya zat pewarna aditif yang memang dicampurkan ke dalamnya untuk lebih mudah dibedakan satu sama lain.

Secara kinerja, pencampuran zat warna tersebut ternyata juga berdampak pada kinerja BBM terhadap mesin. Karena bahan bakar tanpa bahan pewarna dapat menghasilkan pembakaran lebih sempurna.

Dengan begitu, BBM yang memiliki warna lebih cerah akibat campuran zat pewarna yang semakin banyak akan relatif memiliki kualitas pembakaran yang tidak lebih baik dari BBM yang berwarna lebih gelap.

Pertamax merupakan bisa menjadi pilihan bahan bakar untuk membuat kendaraan anda bekerja secara optimal untuk kinerja mesin. Disamping itu, Pertamax juga lebih lebih ramah lingkungan dibandingkan Pertalite.

Dan untuk saran, jangan menggunakan bahan bakar Pertalite jika dari spesifikasi mobil anda menggunakan direkomendasikan untuk menggunakan Pertamax. Karena meski lebih efisien, jika kamu menggunakan pertalite secara jangka panjang dapat merusak mesin mobil.