Pada balap mobil Formula 1 ternyata tidak mudah, karena ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh pembalap mobil F1 saat balapan Mobil F1. Bahkan pada balapan tersebut ada yang mengatur bagaimana cara menyalip lawan melalui zona DRS Fi, Apa itu DRS F1? 

Seperti diketahui pada lintasan sirkuit mobil f1 ada beberapa zona yang harus diketahui.  Sepertu area di dalam sirkuit yang bisa dimanfaatkan untuk para pembalap menyalip pembalap lain yang berada di depannya. Area tersebut yang bernama Drag Reduction System (DRS) Detection Zone.

Mekanisme ini yang digunakan oleh para pembalap untuk meningkatkan kecepatan mobil mereka. Pada area ini, pembalap boleh meningkatkan kecepatan mobil mereka dan menyalip lawan.

Umumnya, zona DRS ada dua di tiap sirkuit. Namun, untuk beberapa sirkuit seperti di Australia, Bahrain, Kanada, Austria, Singapura, dan Meksiko memiliki tiga zona DRS.

Baca juga: Nilai Mata Uang Menguat atau Melemah, Apa Faktor yang Mempengaruhi?

Sejarah DRS pada Mobil F1

Diperkenalkan tahun 2011, DRS pertama kali dapat mempermudah pembalap untuk menyalip saat balapan dan juga memitigasi efek dari membalap di kondisi udara kotor (dirty air).

Kondisi ini adalah saat udara kotor menjadi turbulensi yang terjadi di belakang sebuah mobil F1 ketika melaju. Udara akan terbelah oleh sebuah mobil membuat udara di bagian belakang mobil ‘berantakan’ (turbulensi) dan menghambat aerodinamis mobil yang sedang menguntit tepat di belakangnya.

Area DRS akan bekerja dengan membuka flap pada sayap belakang mobil untuk mengurangi hambatan pada aerodinamis itu sendiri.

lalu Hilangnya hambatan dari sayap belakang ini tentu menambahkan kecepatan mobil hingga 12 km per jam yang berguna untuk pembalap (yang tertahan udara kotor) menyalip mobil lain yang berada di depannya. Sayap tersebut dibuat secara horizontal dengan teknologi terkini di industri motorsport.

Baca juga:   5 Tips Memilih Investasi dengan Mudah dan Bebas Penipuan

Ketika diaktifkan, DRS akan membuat flap belakang mobil naik maksimal 50 mm untuk mengurangi hambatan dan downforce. Berkurangnya downforce membuat akselerasi mobil menjadi lebih cepat sehingga mobil bisa mencapai kecepatan tertinggi.

DRS tidak bisa digunakan secara terus-menerus selama balapan. Ada sejumlah peraturan yang diterapkan mengenai kapan penggunaan DRS selama balapan.

Semisal, saat sedang mengejar mobil yang berada di depan dengan selisih waktu jarak hanya satu detik di zona DRS yang sudah ditetapkan oleh FIA.

Sementara itu, bagi pembalap yang akan disalip tidak boleh menggunakan DRS untuk mempertahankan posisinya, kecuali ada mobil dengan jarak satu detik berada di depannya juga.

DRS itu sendiri tidak boleh diaktifkan sampai dua lap setelah balapan dimulai, ketika balapan dimulai ulang, atau saat safety car dikeluarkan.

Pun ketika pada kondisi yang menurut Race Director tidak aman, semisal balapan di hari berhujan. Seperti yang terjadi di GP Belgia 2021 lalu, ketika sirkuit Spa diguyur hujan lebat.

Efektivitas DRS sendiri beragam dari setiap lintasan ke lintasan. Namun, DRS dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti maksimal downforce di setiap sirkuit, permukaan lintasan, panjang zona DRS, dan karakteristik lintasan di akhir zona DRS.

TT Ads

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *